Kau memberikan sebuah benda
“Sikat gigi?” Kau menaikan sebelah alismu
“Masih baru.”
Aku menggenggamnya, erat
Seolah baru saja mengenal sikat gigi Continue reading “Sikat Gigi”
Kau memberikan sebuah benda
“Sikat gigi?” Kau menaikan sebelah alismu
“Masih baru.”
Aku menggenggamnya, erat
Seolah baru saja mengenal sikat gigi Continue reading “Sikat Gigi”
Hello, 2016 survivors.
Mari kita hindari topik bagaimana tahun 2016 was such a bitch, karena toh saya yakin masih ada hal-hal menyenangkan di tahun 2016 yang bisa kita kristalkan untuk dikenang lagi. Iya nggak, sih?
Salah satu hal menyenangkan di tahun 2016 versi saya adalah saya masih bisa menyempatkan membaca buku fiksi. FYI, saya membuat resolusi 2016 untuk membaca buku fiksi sebanyak 15 buku di postingan ini, daaan… Continue reading “Books I’ve Read in 2016 and How To Read Them”
Juli 2012
Masa Orientasi Siswa sudah selesai dan hari ini adalah hari pertama aku mengenakan seragam putih abu-abu. Orang bilang, masa-masa SMA adalah masa-masa paling indah yang gak akan bisa dilupain. Hm… kita lihat nanti. Eh, by the way, cowok yang duduk di meja sebelah gue ini kok malah tidur ya? Bukannya kenalan dan ngobrol sama temen-temen baru di kelas. Continue reading “Meja Sebelah”
Saya nggak bisa ingat di mana tepatnya saya mendengar atau membaca pertanyaan ini:
“Banyak orang bilang kalau waktu adalah uang. Kalau memang iya, kenapa mereka tetap kekeuh ngantre panjang untuk ngisi bensin Premium ketimbang Pertamax?”
Sekilas, mungkin kamu akan bereaksi, “Yaiyalah mending antre, kan Premium jauh lebih murah!” Oke, bagaimana kalau kita kembali ke pernyataan “Waktu adalah uang”, bisa jadi orang-orang yang memilih mengantre untuk Premium ini Continue reading “Pertamax yang Pertama”
Sebelumnya, saya ingin meminta maaf karena bulan kemarin saya nggak sempat… atau lebih tepatnya terlalu malas untuk menulis sesuatu di blog ini. Jujur, semenjak blogpost yang terakhir itu (dan mendapat cukup banyak respon positif), saya jadi agak enggan untuk menuliskan hal-hal pribadi saya. Saya merasa bahwa dengan menuliskan atau memberi sudut pandang lain dari sebuah kasus yang sedang ramai diperbincangkan lebih bermanfaat untuk dibaca.
But, then, I remember that I am a self-centered bitch. So, I decided to write this LOL
Jumat, 3 Juni 2016, saya memberanikan diri untuk menginstal salah satu dating application yang paling terkenal di dunia: Tinder! Continue reading “Seven Days on Tinder”
Okay, ummm… mulai dari mana ya?
BTW, saya kaget lho ternyata terakhir kali saya menulis di blog ini adalah 2 Januari 2016. Kaget karena ternyata sudah selama itu saya terlalu sibuk (dan malas—terlalu malas) untuk menulis uneg-uneg tentang keseharian saya di sini. So, jadi saya sibuk apa saja beberapa bulan ke belakang ini?
I became a radio announcer—the real one
Dulu ketika di Urban Radio Bandung, saya juga siaran sih. Tapi, Continue reading “Where Have You Been, Ran?”
Mungkin jika ditanya apa satu kata yang bisa mendeskripsikan tahun 2015, jawab saya: Alhamdulillah. Alhamdulillah karena hampir sebagian resolusi saya di tahun 2015 (yang saya catat di sebuah buku) bisa terlaksana. Jadi, jika kamu pikir orang-orang yang bikin resolusi itu percuma, I’m sorry because it didn’t happen to me. Bweeeeeek~
Salah satu resolusi 2015 yang paling ambisius dan berhasil saya capai adalah Continue reading “BOOKS I’VE READ IN 2015”